Bakrie Ekspansi Bisnis ke Asia

PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) berencana mengembangkan bisnisnya ke kawasan Asia melalui pendirian perusahaan baru di sektor investasi.

Hal ini diakui mantan Direktur Keuangan BNBR Yuanita Rohali kepada INILAH.COM, Rabu pagi (1/7).

“Memang saya tidak lagi di Holding Bakrie, namun saya akan mengurusi finansial dari perusahaan investasi Grup Bakrie yang ada di luar negeri yakni Asia,” tutur Yuanita tanpa menyebutkan nama negara Asia tersebut.

Ekspansi ke Asia ini guna mendukung kinerja perusahaan. Selain itu, Bakrie & Brothers pun sudah mendapat restu dari pemegang saham untuk menjaminkan asetnya antara 50% hingga 100%. Saat ini, total aset yang dimiliki perseroan per 31 Maret 2009 mencapai Rp25,57 triliun.

Sebelumnya, Direktur Utama BNBR Ari Saptari Hudaya mengakui, jika Bakrie & Brothers menyelesaikan restrukturisasinya maka Bakrie & Brothers akan menjajaki bisnis baru. Ia menjelaskan, pemegang saham sudah menyetujui atas pembebanan 50% kekayaan bersih aset yang dimiliki dan akan dimiliki perseroan sebagai jaminan pinjaman. "Penjaminan aset itu nilainya lebih dari 50% jumlah kekayaan bersih perseroan," tuturnya.

Sayangnya, perseroan belum memutuskan berapa nilai pinjaman yang akan dicari, tetapi BNBR telah mengantongi persetujuan dari pemegang saham untuk melakukan pinjaman berupa penjaminan aset lebih dari 50% apabila BNBR membutuhkan pinjaman.

Sementara itu, Direktur BNBR Dileep Srivastava mengakui, perseoran akan menjaminkan anak usaha baik perusahaan terbuka maupun tidak. Saat ini kepemilikan saham Bakrie di BUMI sekitar 20% naik 17%. Sejauh ini, Bakrie memiliki call option sekitar 4,7 saham yang dikuasai Ancara Properties Ltd. Bakrieland Development Tbk menjadi 40% dari posisi saat ini 15%. Perseroan memiliki call option sebanyak 7,78%. Bakrie Telecom Tbk (BTEL) sebanyak 48%, Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP) sebanyak 48% dan Energi Mega Persada Tbk (ENGR) sebanyak 43%.