Jumat, 06 Maret 2009

Grup Bakrie Incar Tambang Minyak Yaman

newsonline   at  09.07  No comments

Kerajaan bisnis keluarga Aburizal Bakrie tak sudi membayar tunai sisa ganti rugi 80 persen bagi korban lumpur di Sidoarjo karena merasa salah satu induk bisnisnya, PT Bumi Rerources Tbk (BUMI), sedang kedodoran dana.

Tapi, BUMI ternyata justru bersiap mengembangkan bisnisnya. Mereka akan merambah tambang lain di luar tambang batu bara. Ada lima tambang non batu bara yang dibidik BUMI. Salah satu tambang yang diincar adalah tambang minyak di Yaman.

Rencana diversifikasi usaha ini diungkapkan oleh Direktur BUMI Eddie Soebari di Jakarta, Kamis (11/12/2008). Menurut Eddie, ada lima tambang baru non batu bara yang tengah dibidik BUMI. Lokasi-lokasi tambangnya berbeda-beda, ada yang di luar negeri dan ada yang di dalam negeri.

Eddie menyebut beberapa tambang yang dibidik, di antaranya tambang bijih besi (iron ore), minyak, seng, gas dan sebagainya. “Lokasi macam-macam. Ada di dalam dan luar negeri, kalau minyak kita bidik di Yaman,” katanya.

Menurut Eddie, saat ini BUMI sedang fokus membidik lokasi-lokasi tambang non batu bara sebagai rencana ekspansi di 2009. Tapi Eddie tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai mengenai alokasi anggaran rencana ekspansi tersebut.

“Kami melihat perlu dilakukan diversifikasi komoditas pertambangan dalam strategi ke depan, soal dana tanya sama direktur keuangan saja,” elaknya. Dalam paparan publik 13 Oktober 2008, manajemen menyatakan, BUMI memiliki kas internal USD300 juta, saham dalam treasuri USD200 juta, dan pinjaman USD150 juta.

Senior Vice President Investor Relations BUMI Dileep Srivistva juga sempat mengungkapkan, BUMI membutuhkan dana eksternal untuk membiayai ekspansi usahanya. Rencana tersebut salah satunya adalah eksplorasi non batu bara.

Namun Dileep tidak bersedia menyebutkan total kebutuhan pendanaan tersebut. Yang jelas, ekspansi usaha itu bertujuan untuk menopang target produksi hingga 100 juta metrik ton batu bara pada 2011-2012. Tahun lalu, total produksi BUMI mencapai 56 juta metrik ton. Sedangkan sepanjang enam bulan pertama tahun ini, volume produksi batubara BUMI baru mencapai 25,8 juta metrik ton.

Mengenai dampak penurunan harga batu bara di pasar spot global, Eddie megungkapkan, harga rata-rata yang akan diterima perseroan masih akan lebih tinggi dari tahun ini. Dia memperkirakan, harga rata-rata batu bara tahun 2009 diperkirakan mencapai USD70-80 per ton. “Untuk spot kami perkirakan masih di level USD120 per ton,” jelas Eddie.

Tahun ini, BUMI menargetkan harga rata-rata batu bara di level US$D70 per ton dengan target penjualan batu bara sekitar 60 juta ton. Dia optmis pada 2009 BUMI akan meningkatkan produksi batu bara seiring dengan meningkatnya permintaan. “Tahun depan pastinya di atas 60 juta ton. Permintaan batu bara masih tinggi, jadi penurunan harga spot tidak akan mempengaruhi target volume penjualan tahun depan,” ujar Eddie.

About the Author

Write admin description here..

0 komentar:

© 2013 Fans Bakrie. WP Theme-junkie converted by Bloggertheme9
Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.